“Ngopi dulu biar waras.”
Kalimat ini pasti sering kamu dengar dari teman-teman kuliah saat nugas bareng di coffee shop. Kopi sudah menjadi bagian hidup mahasiswa, mulai dari ritual pagi sebelum kelas, teman begadang mengerjakan deadline, hingga mood booster saat skripsi menumpuk. Tapi, sebenarnya apakah kopi benar-benar membantu produktivitas kita, atau cuma sugesti semata?
Apa yang terjadi saat kita minum kopi?
Kopi mengandung kafein, stimulan alami yang bekerja dengan cara menghambat adenosin, yaitu zat kimia di otak yang menyebabkan rasa kantuk. Saat adenosin terhambat, level dopamin dan norepinefrin meningkat, membuat kita merasa lebih terjaga, fokus, dan berenergi. Makanya, ketika kamu minum kopi sebelum belajar, otakmu akan merasa lebih siap untuk berpikir kritis atau menghafal materi.
Menurut penelitian di Johns Hopkins University, kafein juga bisa meningkatkan daya ingat jangka panjang jika dikonsumsi dalam dosis wajar. Jadi, minum kopi sebelum belajar bisa membantu kamu mengingat materi ujian lebih baik. Selain itu, studi lain menyebutkan kafein meningkatkan reaksi dan kewaspadaan hingga 11-12% – cocok banget untuk kamu yang sering ngantuk di kelas pagi.
Tapi, ada tapinya…
Konsumsi kopi yang berlebihan justru akan memberi efek sebaliknya. Kadar kafein yang tinggi dapat menyebabkan cemas berlebih, jantung berdebar, insomnia, bahkan gangguan pencernaan. Idealnya, konsumsi kafein harian dibatasi maksimal 400 mg atau setara dengan 3-4 cangkir kopi biasa. Namun, toleransi tiap orang berbeda-beda. Jika kamu tipe yang langsung gemetar setelah secangkir americano, cukup minum kopi susu ringan saja.
Selain itu, hati-hati dengan kopi sachet instan yang mengandung gula berlebih. Meskipun rasanya nikmat, konsumsi gula tinggi akan menurunkan energi dalam jangka panjang dan berdampak pada kesehatan. Lebih baik pilih kopi hitam murni atau cappuccino tanpa tambahan gula berlebihan.
Ngopi bareng tugas: ritual atau distraksi?

Ngopi sambil nugas di coffee shop memang jadi trend kekinian. Selain karena vibes estetiknya, suasana coffee shop dengan musik lo-fi dan aroma kopi menenangkan ternyata bisa meningkatkan mood belajar. Menurut Journal of Environmental Psychology, suasana dengan tingkat kebisingan moderate (sekitar 70 dB) seperti di coffee shop justru membantu kreativitas otak bekerja lebih maksimal dibanding suasana sunyi total.
Namun, pastikan kamu benar-benar produktif saat di sana. Jangan sampai niat belajar malah berubah jadi sesi foto kopi untuk Instagram atau scroll TikTok berjam-jam. Kalau ingin lebih fokus, gunakan teknik Pomodoro: belajar 25 menit, istirahat 5 menit sambil menyeruput kopi, lalu ulangi.
Ngopi bareng tugas memang punya manfaat ilmiah untuk produktivitas, asal kamu tahu batasannya. Kafein bisa membantu fokus, meningkatkan energi, dan memperbaiki mood, namun konsumsi berlebihan justru bikin efek samping. Pilih kopi berkualitas tanpa tambahan gula tinggi, kombinasikan dengan manajemen waktu belajar yang baik, dan pastikan kamu cukup tidur agar kopi benar-benar efektif.

Sebagai kampus yang mendukung mahasiswanya berkembang secara optimal, Telkom University Jakarta menyediakan lingkungan belajar yang mendukung fokus dan kreativitasmu. Dengan fasilitas ruang belajar nyaman, internet cepat, dan ekosistem akademik yang mendukung, Tel-U Jakarta siap mendampingi mahasiswa dalam menyiapkan masa depan terbaiknya.
Jadi, ngopi boleh, tapi jangan lupa tetap jaga kesehatan dan produktivitasmu ya, TelUtizen!