Kampus Inklusif: Pendidikan Setara untuk Semua Mahasiswa

Kampus Inklusif

Di era modern ini, istilah kampus inklusif semakin sering dibicarakan dalam dunia pendidikan tinggi. Kampus inklusif adalah kampus yang memberikan ruang, kesempatan, dan fasilitas yang setara bagi semua mahasiswa – terlepas dari latar belakang, kemampuan fisik, kondisi ekonomi, agama, gender, atau faktor lainnya. Konsep inklusif ini menekankan pentingnya lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan adil bagi semua pihak.

Sebuah kampus bisa disebut inklusif ketika kampus tersebut tidak hanya menerima keberagaman, tetapi juga merangkulnya. Seperti contoh mahasiswa disabilitas, mereka harus mendapatkan akses yang sama untuk mengikuti kegiatan akademik maupun non-akademik. Hal ini bisa diwujudkan dengan menyediakan fasilitas khusus seperti jalur kursi roda, fasilitas braille, toilet khusus disabilitas, hingga sistem pembelajaran digital yang ramah bagi semua.

Guiding Block

Tak hanya dari sisi fisik, inklusivitas juga mencakup aspek sosial dan psikologis. Mahasiswa dari berbagai suku, agama ataupun ras harus merasa dihargai dan diterima di lingkungan kampus. Oleh karena itu, kampus perlu membangun budaya saling menghormati, membuka ruang dialog, dan menindak tegas diskriminasi atau perundungan.

Menghormati dan Menghargai Perbedaan

Mengapa kampus inklusif itu penting? Karena pendidikan adalah hak setiap individu. Lingkungan kampus yang inklusif dapat membantu menciptakan suasana belajar yang lebih sehat, produktif, dan inovatif. Mahasiswa yang merasa diterima cenderung lebih aktif, percaya diri, dan berkembang secara optimal. Selain itu, keberagaman yang dikelola dengan baik bisa menjadi kekuatan untuk kolaborasi dan menciptakan ide-ide baru yang lebih fresh.

Disabilitas

Untuk mewujudkan kampus inklusif, semua pihak memiliki perannya masing-masing untuk mewujudkan hal ini. Tidak hanya tentang fasilitas, peran kita sebagai mahasiswa juga sangat penting dalam membangun suasana kampus yang inklusif, dengan berupaya untuk saling mendukung satu sama lain dan membangun solidaritas antar sesama, impian mewujudkan kampus yang inklusif akan semakin nyata.

Mewujudkan kampus inklusif bukanlah pekerjaan mudah, tetapi sangat mungkin untuk dilakukan. Dengan komitmen dan kerja sama semua pihak, kampus bisa menjadi ruang yang tepat untuk mencerminkan hakikat keadilan dan kebersamaan dalam pendidikan.

Di lingkungan pendidikan tinggi Telkom University memiliki budaya yang disebut dengan HEI (Harmony, Excellent, Integrity). Harmony sendiri artinya ‘Komitmen berdasarkan prinsip kepercayaan, kebersamaan, kerja sama, saling menghormati perbedaan, keharmonisan dan keinginan untuk melakukan tindakan  yang membawa kebaikan pada diri sendiri dan orang lain’. Dengan makna dari salah satu budaya Tel-U yakni Harmony, diharapkan TelUtizen semua bisa merasakan wujud nyata kampus inklusif di Telkom University.

Mahasiswa Telkom University Jakarta

Penulis : Siti Zakiyah | Editor : Husna Rahmi

 

Baca Juga : FOMO: Strategi Mahasiswa Biar Gak Ketinggalan Info Penting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *