Di era digital, website sudah menjadi bagian penting dari identitas bisnis, organisasi, bahkan personal branding. Namun, semakin pentingnya website, semakin besar pula risikonya terkena serangan siber. Salah satu ancaman yang sering dihadapi adalah malware program atau kode berbahaya yang bisa merusak, mencuri data, atau mengubah isi website tanpa izin.
Mengetahui cara memeriksa apakah website kita sudah terinfeksi malware adalah langkah awal yang penting untuk menjaga reputasi dan keamanan online.
Apa Itu Malware di Website?
Malware adalah singkatan dari malicious software, yaitu perangkat lunak yang dibuat untuk tujuan merugikan. Dalam konteks website, malware biasanya disisipkan oleh peretas (hacker) melalui celah keamanan.
Jenis malware yang umum di website meliputi:
Backdoor → “Pintu rahasia” untuk masuk kembali ke server kapan saja.
Defacement Script → Mengubah tampilan halaman.
Phishing Page → Meniru halaman resmi untuk mencuri data.
Cryptojacking → Memanfaatkan server untuk menambang cryptocurrency tanpa izin.
Tanda-Tanda Website Terinfeksi Malware
Website yang terinfeksi malware biasanya menunjukkan gejala berikut:
Tampilan website berubah sendiri tanpa update resmi.
Muncul pop-up atau iklan aneh yang tidak pernah dipasang.
Pengunjung diarahkan ke website lain (redirect).
Kecepatan website menurun drastis.
Google memberi peringatan “This site may harm your computer”.
Ada file atau plugin tambahan yang tidak kamu kenal.
Log server menunjukkan aktivitas mencurigakan seperti login dari lokasi asing.
Cara Mengecek Website dari Infeksi Malware
I am text block. Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.