Kamu Bukan Malas, Cuma Burnout: Kenali Tanda & Solusi

BurnOut

“Kenapa ya akhir-akhir ini rasanya males ngapa-ngapain, padahal tugas numpuk?”

“Kenapa udah tidur cukup tapi tetap capek dan gak semangat?”

Jika kamu sering merasakan hal ini, bisa jadi kamu bukan sedang malas, tapi mengalami burnout. Di era hustle culture yang menuntut produktivitas tinggi, banyak mahasiswa dan anak muda yang terjebak dalam kelelahan mental tanpa disadari.

Apa Itu Burnout?

Apa itu BurnOut

Burnout adalah kondisi kelelahan emosional, mental, dan fisik akibat stres berlebihan dan berkepanjangan. Menurut WHO, burnout bukan sekadar rasa lelah biasa, melainkan sindrom akibat stres kronis di tempat kerja atau belajar yang belum berhasil diatasi.

Tanda-tanda Kamu Mengalami Burnout:

  1. Selalu merasa lelah walau sudah istirahat.

Tidur cukup tetap tidak menghilangkan rasa capek, badan pegal, dan pikiran terasa berat.

  1. Kehilangan motivasi dan semangat.

Hal-hal yang dulu bikin semangat sekarang terasa membosankan dan tidak menarik.

  1. Menjadi sinis atau negatif pada tugas.

Mulai muncul pikiran “percuma ngerjain ini”, “udah gak peduli lagi” atau marah-marah kecil saat tugas menumpuk.

  1. Produktivitas menurun drastis.

Mengerjakan tugas yang biasanya 30 menit sekarang bisa berjam-jam karena tidak fokus.

  1. Menarik diri dari lingkungan sosial.

Lebih memilih mengisolasi diri, malas ngobrol dengan teman, atau merasa interaksi sosial melelahkan.

Jika kamu merasakan lebih dari tiga tanda di atas, kemungkinan besar kamu mengalami burnout. Ini wajar dan banyak dialami mahasiswa di tengah tekanan akademik, organisasi, magang, hingga masalah pribadi.

Penyebab Burnout di Kalangan Mahasiswa

  • Beban tugas berlebihan tanpa manajemen waktu yang baik.
  • Kurang tidur dan istirahat.
  • Tidak punya waktu untuk hobi atau self healing.
  • Perfeksionisme yang menuntut hasil maksimal dalam semua hal.
  • Tidak ada support system atau merasa tidak ada yang memahami.
Mahasiswa Burnout

Cara Mengatasi Burnout

  1. Akui kondisimu.

Burnout bukan tanda kamu lemah atau malas. Sadari bahwa kamu perlu istirahat.

  1. Istirahat dengan berkualitas.

Tidur cukup, makan teratur, dan lakukan aktivitas ringan yang bikin rileks seperti jalan sore, journaling, atau mendengarkan musik.

  1. Belajar manajemen waktu.

Gunakan teknik Pomodoro (25 menit fokus, 5 menit istirahat) agar pekerjaan terasa ringan.

  1. Ceritakan ke orang terpercaya.

Berbagi cerita pada teman dekat, keluarga, atau konselor kampus bisa membantu mengurangi beban mentalmu.

  1. Prioritaskan dirimu.

Ingat, kamu tidak perlu produktif setiap saat. Kesehatan mental dan fisikmu lebih penting dari sekadar deadline.

Burnout bukan sekadar malas, melainkan alarm tubuh dan pikiranmu bahwa kamu butuh jeda. Jangan abaikan tanda-tandanya dan jangan merasa gagal hanya karena memilih untuk istirahat. Hidup bukan hanya tentang produktivitas, tapi juga tentang menikmati proses dan menjaga kesehatan diri.

Sebagai kampus yang peduli dengan kesehatan mental mahasiswanya, Telkom University Jakarta menyediakan lingkungan akademik yang suportif, serta wadah untuk mengembangkan diri sesuai passion dan potensi. Tel-U Jakarta percaya, mahasiswa yang sehat secara mental dan fisik akan lebih siap menghadapi tantangan global dengan optimal.

Jadi, jika hari ini kamu merasa burnout, izinkan dirimu beristirahat. Besok, kamu akan kembali dengan semangat yang baru.

Penulis : Siti Zakiyah | Editor : Husna Rahmi

 

Baca Juga : Kopi & Produktivitas: Fakta Ilmiah di Balik Ngopi dan Nugas
Baca Juga : Money Talk: Cara Cerdas Ngatur Uang di Usia 20-an

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *