Jakarta, 8 September 2025 – Senyum sumringah dan tatapan penuh harapan terpancar dari wajah 785 mahasiswa baru Telkom University Jakarta. Mereka kini resmi menyandang identitas sebagai Mahasiswa dan keluarga besar Telkom University melalui momen bersejarah “Sidang Terbuka Senat Pelantikan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2025/2026” yang berlangsung pada 8 September 2025 di Kampus Jakarta.
Acara dimulai pukul 08.00 pagi dengan suasana khidmat dan penuh kebanggaan. Dalam sambutannya, Direktur Kampus Jakarta, Dr. Ir. Agus Ahcmad Suhendra, menyampaikan laporan penerimaan mahasiswa baru. Tahun ini, Tel-U Jakarta telah menerima total 785 mahasiswa, yang terbagi ke 4 Program Studi (Prodi) yakni, Prodi S1 Sistem Informasi (250 mahasiswa), Prodi S1 Teknologi Informasi (243 mahasiswa), Prodi S1 Teknik Telekomunikasi (173 mahasiswa), dan Prodi S1 Desain Komunikasi Visual (119 mahasiswa). Keberagaman pun turut mewarnai, salah satunya yang hadir dari Sorong, Papua Barat. Dr. Agus juga membawa kabar gembira perihal kampus baru yang dijuluki “Stasiun Bumi” yang akan segera diresmikan oleh Rektor Telkom University.
Puncak acara tiba saat Rektor Telkom University, Prof. Dr. Suyanto, secara resmi melantik seluruh mahasiswa baru. Beliau juga meresmikan kampus baru Telkom University Jakarta “Stasiun Bumi” yang sudah disebutkan oleh Direktur Telkom University Jakarta sebelumnya, gedung ini secara resmi siap digunakan, menandai era baru bagi Telkom University Jakarta. Dalam pidatonya, rektor memaparkan visi besar universitas untuk menjadi National Excellent Entrepreneurial University berbasis Safe AI di tahun 2028. Rektor juga berpesan:
“Jas almamater yang kalian kenakan hari ini tidak hanya simbol, tetapi juga pengingat akan nilai-nilai yang harus kalian bawa dalam setiap langkah: Harmony in Holistic Life, Excellence in Empathy-Ethics, dan Integrity in Interdependece.”
Setelah prosesi pelantikan, mahasiswa baru membacakan Janji Mahasiswa dengan penuh haru, dilanjutkan pemasangan jas almamater. Jas tersebut bukan sekadar simbol, melainkan pengingat nilai-nilai utama kampus: Harmony, Excellence, dan Integrity (HEI), yang akan menuntun setiap langkah TelUtizen dalam belajar dan berkarya. Mereka juga diperkenalkan pada struktur organisasi kampus, agar lebih mudah mengenali unit-unit pendukung yang siap membantu dan mendukung kebutuhan akademik maupun non-akademik.
Usai istirahat siang, para mahasiswa mendapatkan pembekalan penting yang menandai awal perjalanan akademik mereka. Sesi pertama bertajuk The One Safe Artificial Intelligence membekali mahasiswa dengan pemahaman tentang pemanfaatan AI yang cerdas dan etis, termasuk cara mengantisipasi halusinasi, bias, maupun misinformasi. Mahasiswa diingatkan bahwa AI adalah alat pendukung, bukan pengganti kecerdasan manusia, serta diajak berkomitmen untuk tidak melanggar privasi, menghindari kecurangan akademik, dan tidak bergantung sepenuhnya pada teknologi ini. Setelah itu, sesi Open Library memperkenalkan mereka pada layanan perpustakaan, mulai dari peminjaman buku hingga akses ke database jurnal internasional, menegaskan peran perpustakaan sebagai jantung pengetahuan yang siap mendukung riset dan pengembangan diri mereka di kampus.
Rangkaian PKKMB ini menjadi lebih dari sekadar seremoni, kegiatan ini merupakan titik awal terbentuknya generasi baru yang unggul, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan global. Dengan langkah pertama yang penuh kebanggaan ini, bukan hanya menambah jumlah mahasiswa, melainkan juga menambah semangat dan energi baru bagi Telkom University Jakarta. Telkom University Jakarta akan terus berkomitmen mencetak generasi visioner dan entrepreneurial yang mampu memberi kontribusi nyata bagi bangsa, bahkan dunia. Selamat datang, para TelUtizen Muda—kebanggaan keluarga, kebanggaan Telkom University, dan kebanggaan Indonesia.
Penulis : Siti Zakiyah | Editor : Husna Rahmi
Baca Juga : 10 Hal yang Pasti Dialami Maba Saat PKKMB
Baca Juga : Apa Itu PKKMB? Fakta, Tujuan, dan Manfaatnya Bagi Maba
Baca Juga : Telkom University Jakarta Gelar Upacara HUT RI ke-80 dan Penutupan Tel-U Cup Jakarta 2025