Kata “perintis” sering kali terdengar dalam konteks sejarah dan perjuangan bangsa. Namun, apakah makna perintis hanya sebatas mereka yang dahulu mengorbankan segalanya demi kemerdekaan? Tentu tidak. Dalam dunia modern yang penuh tantangan dan inovasi ini, makna perintis berkembang dan semakin relevan bagi mahasiswa serta generasi muda.
Apa Itu Perintis?
Secara definisi, perintis adalah seseorang yang memulai sesuatu untuk pertama kalinya—baik itu gerakan, sistem, usaha, ataupun perubahan sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perintis adalah orang yang membuka jalan; penggagas awal; pelopor.
Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, perintis adalah mereka yang mendobrak penjajahan, merintis kemerdekaan, bahkan jauh sebelum kata “proklamasi” digaungkan. Namun kini, perintis bisa berarti siapa saja yang memulai hal baru, yang berani beda, dan yang mengubah status quo dengan visi dan kerja keras.
Makna Perintis dalam Dunia Mahasiswa
Menjadi perintis tidak selalu identik dengan heroisme bersenjata atau revolusi besar. Mahasiswa bisa menjadi perintis dalam lingkup yang lebih sederhana namun berdampak luas, seperti:
- Merintis organisasi baru di kampus yang berfokus pada isu lingkungan, literasi, atau teknologi.
- Mengembangkan platform digital yang membantu sesama pelajar dalam proses belajar atau mencari beasiswa.
- Membangun komunitas inklusif yang mengakomodasi mahasiswa dengan latar belakang yang beragam.
- Menciptakan inovasi teknologi sederhana, seperti aplikasi, web platform, atau karya kreatif yang mengangkat budaya lokal.
Menjadi perintis berarti berani mencoba sebelum orang lain melakukannya. Ini tentang inisiatif, keberanian mengambil risiko, dan konsistensi dalam berproses. Hal yang sangat selaras dengan semangat mahasiswa dan generasi muda yang haus perubahan dan inovasi.
Fakta Menarik Tentang Perintis
- Perintis bukan selalu orang yang sukses di awal. Bahkan tokoh seperti Thomas Edison pun gagal ribuan kali sebelum menemukan bola lampu. Artinya, menjadi perintis juga berarti siap gagal dan belajar terus.
- Perintis bisa muncul dari keterbatasan. Banyak tokoh besar dunia, seperti Steve Jobs atau BJ Habibie, merintis karya mereka dari kamar kecil, garasi, atau keterbatasan ekonomi. Artinya, kondisi bukanlah penghalang.
- Menjadi perintis itu relevan di semua bidang. Tak hanya teknologi atau sains, tetapi juga seni, budaya, bahkan sosial.
Telkom University Jakarta percaya bahwa setiap mahasiswa punya potensi menjadi perintis perubahan, baik di bidang teknologi, komunikasi, hingga kewirausahaan sosial. Dengan lingkungan kampus yang mendorong kolaborasi, kreativitas, dan inovasi digital, Tel-U Jakarta hadir sebagai tempat berkembangnya pemuda-pemuda berjiwa pelopor.
Kalau kamu ingin jadi mahasiswa yang bukan hanya ikut arus, tapi menciptakan arus—maka jadilah perintis. Jadilah bagian dari generasi yang tak hanya kuliah untuk nilai, tapi kuliah untuk perubahan.
Penulis : Siti Zakiyah | Editor : Husna Rahmi
Baca Juga : AI Bikin Skripsi Gampang?? Etika dan Cara Bijaknya
Baca Juga : Quiet Quitting: Bekerja Secukupnya, Hidup Lebih Seimbang
Baca Juga : Tren Keuangan Anak Muda: Dari Investasi Sampai Dana Darurat