Berita Pendidikan Telkom University mengenai sks

Apa itu SKS?

Jika kalian ingin berkuliah maka kalian wajib mengetahui apa itu SKS. Sistem Kredit Semester (SKS) merupakan sebuah skema pembelajaran yang diterapkan selama masa perkuliahan. Hal ini merupakan aspek penting karena dapat membantu kalian untuk menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya dan menyesuaikan bobot pembelajaran semasa kuliah, dikarenakan bobot setiap mata kuliah memiliki beban yang berbeda sehingga dengan adanya SKS dapat menjadi solusi dari hal-hal tersebut.

SKS adalah pengukur yang digunakan dalam sistem pendidikan perguruan tinggi untuk menilai dan mengatur beban studi mahasiswa. SKS mencerminkan jumlah jam kuliah yang akan dihadiri oleh mahasiswa, termasuk waktu yang akan dihabiskan untuk perkuliahan, praktikum, tugas mandiri dan kegiatan akademik lainnya selama satu semester.

Bobot yang biasa dimiliki per-mata kuliah maksimal 3, namun untuk tugas akhir bisa lebih banyak hingga 6 SKS. SKS menjadi hal penting untuk menentukan durasi perkuliahan, biasanya 1 SKS sama dengan 50 menit.

Terdapat aturan baru untuk perihal SKS dalam kampus merdeka, kebijakan ini dikeluarkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia, berikut perubahannya :

  1. Wajib mengambil SKS Program Studi selama 5 semester

Sarjana memiliki 8 semester saat kuliah. Mahasiswa wajib mengambil SKS kuliah program studi selama 5 semester. Sisa semester lainnya berguna untuk mengambil SKS di luar program studi, yang artinya 3 semester lainnya dapat dimanfaatkan untuk mahasiswa mengambil SKS mata kuliah di luar program studi yang mereka sukai. Kesempatan ini boleh diambil boleh juga tidak.

Kebijakan ini kampus merdeka ini berguna untuk memberikan kebebasan pada mahasiswa mengambil kegiatan di luar program studi yang masih termasuk dalam bobot SKS.

  1. Bisa melakukan kegiatan dengan bobot SKS

SKS dalam perkuliahan didefinisikan sebagai jam belajar untuk mahasiswa. Karena itu beberapa kegiatan yang dilakukan mahasiswa bisa termasuk dalam bobot SKS, oleh karena itu mahasiswa diperkenankan pada 3 semester yang tersisa untuk mengambil SKS kuliah ataupun  kegiatan yang mengandung bobot SKS tersebut.

Kegiatan tersebut bisa berdasarkan kerja praktek, magang, ataupun proyek di suatu desa. Kegiatan tersebut tentunya berguna untuk menambah wawasan dan pengalaman baru bagi mahasiswa, oleh karena itu kegiatan-kegiatan tersebut bisa diklaim memiliki bobot SKS yang sama dan dibimbing langsung oleh dosen.

Telkom University juga termasuk salah satu yang mengimplementasikan kampus merdeka, oleh karenanya kebijakan di atas juga berlaku untuk mahasiswa yang mengenyam pendidikan tinggi di Telkom University.

Terpenuhinya SKS selama masa kuliah juga menjadi salah satu syarat kelulusan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa. Misal jumlah target SKS yang harus dicapai oleh mahasiswa S1 biasanya memerlukan 144-160 SKS, sedangkan untuk mahasiswa yang D3 biasanya memerlukan 112 SKS untuk syarat kelulusan mereka. Walaupun diberikan kebebasan dalam pengambilan SKS, kalian juga tetap harus memperhatikan bobot SKS yang akan kalian ambil, apakah memang sudah cukup untuk memenuhi persyaratan lulus kalian atau belum.

Penulis : Siti Zakiyah | Editor : Husna Rahmi

 

Baca Juga : LDKM Panitia PKKMB Tel-U Jakarta 2024

Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *