Air adalah habitat utama bagi ikan, dan kualitasnya memiliki peran krusial dalam menentukan keberhasilan budidaya ikan. Ibarat rumah bagi manusia, air yang berkualitas buruk dapat membuat ikan sakit, stres, bahkan menyebabkan kematian. Sebaliknya, air yang terjaga kualitasnya akan menciptakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan ikan, sehingga menghasilkan panen yang melimpah dan berkualitas.
Di Indonesia, tepatnya di Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi besar untuk melakukan pembudidayaan ikan, hal ini didukung dengan adanya mata air alami yang cukup besar atau mudal sehingga membuat Desa Ngrajek yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pembudidaya ikan terkenal sebagai salah satu wilayah terbesar untuk pembibitan ikan air tawar di Provinsi Jawa Tengah.
![Budidaya Ikan Budidaya Ikan](https://jakarta.telkomuniversity.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/WEBP-Budidaya-Ikan-1024x574.webp)
Namun belakangan ini hasil panen ikan di Desa Ngrajek kurang dari yang diharapkan. Hal ini dikarenakan beberapa hal seperti, sebagian besar pembudidaya ikan di Desa Ngrajek belum sepenuhnya menerapkan metode yang memperhatikan faktor-faktor penting dalam budidaya ikan seperti pentingnya mengukur pH air, suhu, dan kadar oksigen yang sangat memengaruhi pertumbuhan dan kualitas ikan. Selain itu, dua dari tiga sumber air utama di desa ini tercemar oleh sampah yang tidak dikelola dengan baik, hal ini terjadi karena tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan kurangnya tenaga kerja yang diperlukan untuk mengelola sampah di Desa Ngrajek.
![Kolam Budidaya Ikan Desa Ngrajek Kolam Budidaya Ikan Desa Ngrajek](https://jakarta.telkomuniversity.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/WEBP-Kolam-Budidaya-Ikan-Desa-Ngrajek-1024x582.webp)
Oleh karena itu, Tim Innovate yang terdiri dari Allysa Humayra, Kareen Divanya Permadhie, Nabilah Muazarah dibawah bimbingannya Widang Muttaqin, S.kom., M.kom., mengusulkan sebuah proposal sosial proyek mereka pada Innovillage 2024 untuk mengembangkan sebuah inovasi berupa alat multi-parameter berbasis IoT yang dapat memantau kualitas air secara berkala, termasuk pH, suhu, dan kadar oksigen yang diberi nama Aqua-VIE (Vital, Ichthyology, Environment) pada Desa Ngrajek ini.
Selain pembuatan alat bernama Aqua-VIE ini, Tim Innovate juga membuat sebuah Sistem Filtrasi Air Berbasis Arang Aktif. Untuk menggunakannya, Aqua-VIE akan dipasang di dekat kolam dan dihubungkan ke sumber listrik untuk daya utamanya, kemudian dikonfigurasi melalui aplikasi seluler atau komputer untuk dilakukan kalibrasi awal. Selanjutnya, Aqua-VIE akan memantau pH, kadar oksigen serta suhu air secara real-time dan data tersebut dapat ditampilkan pada aplikasi mobile Aqua-VIE. Aplikasi ini dapat memberikan penggunanya notifikasi jika kualitas air mencapai tingkat berbahaya, sehingga para pembudidaya ikan yang menggunakan Aqua-VIE dapat segera mengambil tindakan. Ketika kondisi air memburuk, sistem filtrasi juga akan aktif dan menyaring air melalui lapisan arang aktif dan pasir untuk menghilangkan bahan beracun dan menjaga kestabilan pH.
![Tim InnoVate Tim Innovate](https://jakarta.telkomuniversity.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/WEBP-InnoVate-1024x683.webp)
“Harapannya, dengan hadirnya Aqua-VIE ini dapat membantu para pembudidaya ikan di Desa Ngrajek untuk meningkatkan produktivitas budidaya ikan mereka. Dan jika alat ini sukses diimplementasikan, Desa Ngrajek dapat menjadi contoh desa lain yang ingin menerapkan teknologi Aqua-VIE untuk budidaya ikan mereka” tutup Allysa.
Penulis : Tim Innovate, Siti Zakiyah | Editor : Husna Rahmi
Baca Juga : Solusi Pembasmi Hama Padi oleh Tim TechCare Innovator