Fenomena kecerdasan buatan (AI) makin hari makin dekat dengan kehidupan akademik mahasiswa. Di tengah tekanan menyusun skripsi yang menumpuk, banyak mahasiswa mulai melirik AI writing assistant seperti ChatGPT, Gemini, dan tools lainnya untuk membantu proses menulis. Tapi, apakah ini sah? Apakah etis menggunakan AI untuk skripsi? Dan bagaimana cara bijaknya agar tidak melanggar integritas akademik?
Fenomena Baru di Dunia Kampus
Beberapa tahun lalu, menulis skripsi identik dengan perjuangan panjang di depan layar, berjam-jam di perpustakaan, dan segudang revisi. Kini, dengan hadirnya AI, banyak mahasiswa merasa terbantu—dari menyusun kerangka tulisan, menyederhanakan teori, hingga memberikan referensi awal. Tak heran, tren “AI bantuin skripsi” mulai merebak di kampus-kampus.
Namun, kemudahan ini menyimpan dilema. Apakah penggunaan AI ini sekadar alat bantu atau bentuk kecurangan akademik? Jawabannya: tergantung cara penggunaannya.
Etika dalam Menggunakan AI untuk Skripsi
Sama seperti menggunakan kutipan dari buku atau jurnal, penggunaan AI juga perlu mempertimbangkan aspek etika dan kejujuran akademik. Beberapa poin yang harus diperhatikan:
- AI Bukan Penulis Skripsimu
AI seharusnya diperlakukan seperti alat bantu, bukan “ghostwriter”. Mahasiswa tetap harus memahami isi skripsinya, mampu mempertanggungjawabkan argumen, dan aktif dalam menyusun ide.
- Selalu Periksa Ulang Fakta dan Kutipan
AI kadang memberikan informasi yang salah atau fiktif. Jangan langsung percaya—lakukan fact-checking mandiri dan pastikan semua referensi valid dan relevan.
- Jangan Cuma Copy-Paste
Copy-paste dari hasil AI tanpa pengolahan ulang bisa dianggap plagiarisme. Gunakan AI untuk brainstorming, merangkum, atau menyusun draft awal, lalu olah dengan pemahaman dan gaya penulisan sendiri.
- Diskusikan dengan Dosen Pembimbing
Sebagian dosen mungkin belum familiar dengan penggunaan AI. Akan lebih bijak jika kamu terbuka dan berdiskusi soal bagaimana kamu menggunakannya—dengan transparan dan jujur.
Tips Bijak Memanfaatkan AI dalam Skripsi
- Gunakan untuk riset awal
AI bisa jadi sumber untuk menjelajahi ide-ide baru, merangkum teori, atau memahami istilah teknis. Tapi tetap kroscek dengan sumber akademik yang kredibel.
- Manfaatkan fitur proofreading dan grammar check
AI dapat membantu memperbaiki struktur kalimat, ejaan, atau gaya bahasa agar tulisanmu lebih akademik dan mudah dipahami.
- Gunakan AI untuk latihan presentasi
AI juga bisa digunakan untuk simulasi pertanyaan sidang atau presentasi agar kamu lebih siap menghadapi dosen penguji.
- Tetap pegang kendali
AI hanyalah alat bantu. Pemilik skripsi tetap kamu. Jangan sampai tergoda untuk sepenuhnya menyerahkan nalar kritis dan kreativitas kepada mesin.
Membentuk Mahasiswa Cakap Digital dan Etis
Dengan kemajuan teknologi, tantangan baru dalam dunia pendidikan pun muncul. Tidak lagi sekadar menyerap ilmu, mahasiswa kini juga dituntut untuk cakap secara digital dan etis. Penggunaan AI secara bijak bisa menjadi senjata ampuh untuk mempercepat proses belajar—asal tidak disalahgunakan.
Telkom University Jakarta memahami bahwa perkembangan AI sudah menjadi bagian dari keseharian generasi muda. Karena itu, kampus ini berupaya menciptakan ekosistem pembelajaran yang adaptif terhadap teknologi, namun tetap menjunjung tinggi nilai kejujuran akademik. Mahasiswa didorong untuk berinovasi, namun tetap bertanggung jawab atas karya ilmiahnya sendiri.