Dalam era digital saat ini, jaringan komputer bukan lagi hal asing. Hampir seluruh aktivitas manusia baik itu belajar, bekerja, berkomunikasi, hingga bertransaksi bergantung pada konektivitas jaringan. Namun di balik kemudahan mengakses internet, terdapat sistem dan aturan yang bekerja secara otomatis agar data bisa dikirim dan diterima dengan benar. Aturan-aturan tersebut dikenal dengan istilah protokol jaringan.
Protokol jaringan adalah seperangkat aturan atau standar yang digunakan untuk mengatur cara perangkat dalam jaringan berkomunikasi dan bertukar data. Ada banyak protokol yang digunakan dalam jaringan komputer, namun tiga di antaranya sangat mendasar dan penting untuk diketahui, yaitu IP (Internet Protocol), DNS (Domain Name System), dan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol).
Artikel ini akan membahas ketiga protokol tersebut secara menyeluruh, mencakup pengertian, fungsi, cara kerja, jenis, serta peran pentingnya dalam kehidupan sehari-hari.
1. IP (Internet Protocol)
a. Pengertian IP
IP atau Internet Protocol adalah protokol jaringan utama yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengalamatkan perangkat dalam sebuah jaringan. Dengan kata lain, IP berfungsi seperti alamat rumah yang memungkinkan data dikirimkan ke tujuan yang benar di internet atau dalam jaringan lokal.
Setiap perangkat yang terhubung ke jaringan, seperti komputer, smartphone, printer, atau server, memiliki alamat IP unik yang digunakan untuk berkomunikasi.

b. Fungsi IP
-
Memberikan alamat unik pada setiap perangkat dalam jaringan.
-
Mengatur pengiriman data dari satu perangkat ke perangkat lain.
-
Membantu menentukan jalur (routing) yang harus ditempuh oleh data.
-
Menjadi bagian utama dalam komunikasi berbasis TCP/IP.
c. Jenis Alamat IP
-
IPv4 (Internet Protocol version 4)
-
Format: 32-bit, terdiri dari empat blok angka (contoh: 192.168.0.1).
-
Jumlah alamat terbatas: ±4,3 miliar.
-
Masih umum digunakan di banyak sistem saat ini.
-
-
IPv6 (Internet Protocol version 6)
-
Format: 128-bit, lebih panjang dan kompleks (contoh: 2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334).
-
Jumlah alamat sangat besar, cocok untuk masa depan dengan miliaran perangkat IoT.
-
Lebih aman dan efisien dibanding IPv4.
-
d. Tipe Alamat IP
-
Private IP: Digunakan dalam jaringan lokal (tidak bisa diakses dari internet langsung).
-
Public IP: Digunakan untuk menghubungkan ke internet secara langsung.
-
Static IP: Alamat IP tetap dan tidak berubah.
-
Dynamic IP: Alamat IP yang diberikan secara otomatis dan dapat berubah-ubah.
e. Contoh Penggunaan IP
-
Laptop di rumah memiliki alamat IP lokal seperti 192.168.1.5.
-
Website memiliki IP publik seperti 172.217.0.46 (alamat IP Google).
-
Kamera CCTV menggunakan IP untuk dipantau dari jarak jauh.
2. DNS (Domain Name System)

a. Pengertian DNS
DNS adalah singkatan dari Domain Name System, yaitu sistem yang berfungsi mengubah nama domain (seperti www.google.com) menjadi alamat IP (seperti 172.217.0.46), sehingga perangkat dapat menemukan satu sama lain di internet.
Tanpa DNS, pengguna harus mengingat dan mengetikkan alamat IP setiap kali ingin mengakses situs, yang tentunya sangat merepotkan.
b. Fungsi DNS
-
Menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP.
-
Menyediakan informasi layanan seperti email server (melalui MX Record).
-
Menyederhanakan akses ke situs web dan layanan online.
-
Memungkinkan penggunaan subdomain dan pengelolaan domain besar.
c. Cara Kerja DNS
-
Pengguna mengetik www.youtube.com di browser.
-
Permintaan dikirim ke server DNS terdekat.
-
Server DNS mencari alamat IP dari domain tersebut.
-
Jika tidak ditemukan, permintaan diteruskan ke server DNS yang lebih tinggi.
-
Setelah ditemukan, alamat IP dikembalikan ke pengguna.
-
Browser mengakses server tujuan berdasarkan IP tersebut.
d. Jenis-Jenis DNS Records
-
A Record: Menyimpan alamat IP dari nama domain.
-
MX Record: Menentukan mail server untuk domain.
-
CNAME: Alias dari domain lain.
-
NS Record: Menyimpan informasi tentang server DNS otoritatif.
e. Contoh Penggunaan DNS
-
Saat mengetikkan “www.facebook.com”, DNS akan mengarahkan browser ke IP server Facebook.
-
Layanan email menggunakan MX record agar pesan dikirim ke server yang benar.
-
CDN (Content Delivery Network) menggunakan DNS untuk mengarahkan ke server terdekat.
3. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
a. Pengertian DHCP
DHCP adalah protokol jaringan yang secara otomatis memberikan alamat IP dan informasi jaringan lainnya (seperti subnet mask, gateway, dan DNS) kepada perangkat yang baru terhubung ke jaringan.
Tanpa DHCP, administrator jaringan harus mengatur alamat IP satu per satu secara manual, yang tidak praktis, terutama dalam jaringan besar.

b. Fungsi DHCP
-
Mengalokasikan alamat IP secara otomatis dan efisien.
-
Menghindari konflik IP (dua perangkat menggunakan IP yang sama).
-
Menyederhanakan konfigurasi jaringan.
-
Memudahkan pemindahan perangkat antarjaringan.
c. Cara Kerja DHCP
-
DHCP Discover: Perangkat yang baru terhubung mengirim permintaan IP ke jaringan.
-
DHCP Offer: Server DHCP menawarkan alamat IP yang tersedia.
-
DHCP Request: Perangkat menerima penawaran dan meminta konfirmasi.
-
DHCP Acknowledgement: Server mengonfirmasi dan perangkat mendapatkan konfigurasi jaringan.
d. Komponen DHCP
-
Client: Perangkat yang meminta IP (komputer, ponsel, printer).
-
Server: Perangkat atau layanan yang memberikan IP (biasanya router).
-
Lease Time: Waktu sewa IP sebelum diperbarui atau dilepas.
e. Contoh Penggunaan DHCP
-
Ketika laptop terhubung ke Wi-Fi, secara otomatis mendapatkan IP dari router.
-
Di kampus, ratusan perangkat mahasiswa mendapatkan IP tanpa perlu setting manual.
-
Di kantor, DHCP memudahkan pengelolaan jaringan dengan perangkat yang sering berpindah.
Perbandingan IP, DNS, dan DHCP

IP, DNS, dan DHCP adalah tiga protokol dasar yang saling terhubung dan memainkan peran penting dalam kelancaran komunikasi di jaringan komputer.
-
IP memastikan setiap perangkat memiliki identitas unik.
-
DNS menerjemahkan nama domain yang mudah dibaca menjadi alamat IP.
-
DHCP menyederhanakan dan mengotomatiskan pengaturan IP di dalam jaringan.
Memahami cara kerja ketiganya akan membantu mahasiswa, teknisi jaringan, dan pengguna umum dalam membangun serta memelihara jaringan yang stabil, efisien, dan aman.