Mengenal Konsep Blended Learning Beserta Manfaatnya
Banyak sektor yang harus terus beradaptasi dengan kemajuan yang terjadi saat ini. Tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Untuk memaksimalkan pembelajaran di era teknologi yang semakin canggih ini, pendidikan juga harus fleksibel. Pendekatan blended learning atau pembelajaran campuran merupakan salah satu pendekatan yang saat ini banyak digunakan dalam dunia pendidikan. Lalu apa itu blended learning?
Pengertian Blended Learning
Paradigma pembelajaran campuran ini adalah pendekatan pendidikan yang memadukan pembelajaran online atau jarak jauh dengan pengajaran tatap muka di ruang kelas. Selain bersifat formal, pembelajaran juga bisa bersifat informal. Salah satu strategi yang diterapkan secara global pada masa pandemi Covid-19 adalah pembelajaran campuran. Setelah pandemi berlalu, pembelajaran secara bertahap dilakukan melalui pembelajaran campuran, meski sebelumnya hanya dilakukan secara daring.
Kenyataannya, blended learning diterapkan tidak hanya di bidang pendidikan tetapi juga di dunia kerja untuk meningkatkan sumber daya manusia. Kinerja baik pada tingkat individu dan tim ditingkatkan oleh pertumbuhan ini. Idenya sama, baik secara langsung maupun virtual. Saat ini, contoh penggunaan perangkat lunak seperti Google Meet atau Zoom Meeting sering dimanfaatkan sebagai media pembelajaran campuran.
Empat Konsep Pembelajaran Blended Learning
- Padu-padankan berbagai platform teknologi berbasis web, seperti streaming teks, audio, dan video, ruang kelas virtual langsung, dan pembelajaran kolaboratif.
- Menggabungkan filosofi pendidikan yang berbeda, seperti behaviorisme, konstruktivisme, dan kognitivisme, untuk mencapai hasil pembelajaran terbaik baik teknologi digunakan atau tidak.
- Menggabungkan segala bentuk teknologi pembelajaran misalnya video tape, CDROM, pelatihan berbasis web, film dengan dipimpin oleh dosen tatap muka.
- Menggabungkan alat pembelajaran yang berbeda untuk menghasilkan efek yang harmonis untuk pembelajaran.
Komposisi blended learning yang sering digunakan yaitu dengan pola 50/50, dalam alokasi waktu yang tersedia 50% tatap muka 50% pembelajaran online, juga ada pula yang menggunakan pola 75/25, artinya 75% pertemuan tatap muka 25% pembelajaran online, dan ada juga yang menerapkan 25/75, 25% menggunakan pembelajaran tatap muka 75% menggunakan pembelajaran online. Dalam penggunaan pola tersebut tergantung dari analisis kompetensi yang dibutuhkan, tujuan mata pelajaran atau mata kuliah, karakteristik pembelajaran, kemampuan pembelajaran dan sumber daya yang tersedia.
Manfaat Blended Learning
- Lebih fleksibel
Menjadikan pembelajaran lebih mudah beradaptasi adalah tujuan penerapan metode pembelajaran campuran. Tentu saja jika dibandingkan dengan pembelajaran tradisional, hal ini berbeda. mahasiswa dapat belajar dengan kecepatan mereka sendiri dengan pendekatan ini. - Efektif dan efisien
Setiap mahasiswa memiliki keunikan tersendiri, dan mereka belajar satu sama lain dengan cara yang berbeda. Beberapa mahasiswa merasa mudah untuk belajar di pagi hari, siang hari, atau bahkan malam hari sambil bersantai dan menikmati musik. Namun ada pula siswa yang lebih memilih belajar di ruang kelas, di kedai kopi, atau di rumah sendiri. Dengan cara ini, siswa dapat memilih sendiri waktu dan lokasi belajar dengan memanfaatkan pendekatan blended learning. - Menghemat biaya dan waktu
Baik dosen maupun mahasiswa dapat lebih menghemat uang dan waktu dengan konsep blended learning. Dosen dapat mengurangi jumlah penggunaan kertas dengan menggunakan metode paperless. Daripada perlu dicetak atau diperbanyak, lembar kerja, handout, dan sumber belajar lainnya kini dapat diunggah dan diunduh oleh mahasiswa dari laptop atau ponsel pintar mereka. Dosen dan mahasiswa juga dapat menghemat waktu karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk datang ke kampus. - Penyampaian materi lebih interaktif
Dengan menggunakan gagasan pembelajaran campuran, dosen dapat memberikan materi pelajaran kepada mahasiswa secara online dengan cara yang lebih menarik dan dinamis, menarik perhatian mereka dan memberikan pemahaman yang lebih. Karena dosen dapat menciptakan materi pendidikan yang dapat digunakan sesuai dengan metode pembelajaran pilihan masing-masing mahasiswa, maka dosen dapat mengembangkan kreativitasnya. Selain itu, dosen juga dapat menggunakan film interaktif, podcast, presentasi PowerPoint, dan konten e-book, serta beberapa jenis media interaktif.
Pembelajaran menggunakan metode blended learning yang dirancang dengan baik tidak hanya dapat membantu siswa mencapai target pembelajaran, tetapi juga dapat membentuk mahasiswa yang mandiri dan bertanggung jawab.