Berita Pendidikan Telkom University : Service Level Agreement (SLA): Jaminan Kualitas Layanan Internet

Service Level Agreement (SLA): Jaminan Kualitas Layanan Internet

Dalam industri penyedia layanan internet (ISP), Service Level Agreement (SLA) merupakan dokumen kontraktual yang menjelaskan tingkat layanan yang diharapkan oleh konsumen dari penyedia layanan. SLA ini menjadi acuan bagi kedua belah pihak untuk memahami hak dan kewajiban mereka, serta menentukan standar performa yang harus dipenuhi oleh ISP.

Contoh bukti fisik Service Level Agreement

Apa itu Service Level Agreement?

Service Level Agreement (SLA) adalah sebuah perjanjian tertulis secara resmi antara penyedia layanan internet dan pelanggan. Perjanjian mencakup detail secara rinci mengenai kulitas layanan, seperti kecepatan internet, uptime, latency, dan lainnya. Sederhananya, SLA mencakup penalti atau kompensasi yang berlaku jika ISP gagal memenuhi seberapa baik layanan internet diterima yang telah disepakati.

Komponen Utama dalam Service Level Agreement

Beberapa komponen utama yang dibutuhkan dalam Service Level Agreement:

  • Kecepatan Internet: SLA biasanya menjelaskan kecepatan unduh dan unggah minimum yang dijanjikan.
  • Uptime: Menentukan persentase waktu di mana layanan internet harus tersedia. Misalnya, 99,9% uptime berarti layanan hanya boleh mengalami downtime sekitar 8,76 jam per tahun.
  • Latency: Waktu yang dibutuhkan untuk data berpindah dari satu titik ke titik lain, biasanya diukur dalam milidetik.
  • Jaminan Penanganan Masalah: SLA akan menguraikan waktu respon dan resolusi yang dijanjikan ISP saat ada gangguan atau masalah teknis.
Perhitungan untuk Service Level Agreement

Mengapa Service Level Agreement Penting?

SLA sangat penting karena memberikan kepastian kepada pelanggan mengenai kualitas layanan yang akan mereka dapatkan. Beberapa alasan mengapa SLA penting adalah:

  • Jaminan Kualitas: SLA menjamin bahwa layanan internet yang Anda gunakan akan memenuhi standar tertentu, seperti kecepatan, ketersediaan, dan waktu respons.
  • Perlindungan Konsumen: Jika terjadi masalah dengan layanan internet dan ISP tidak memenuhi janji yang tercantum dalam SLA, Anda memiliki dasar untuk mengajukan klaim atau kompensasi.
  • Transparansi: SLA membuat hubungan antara ISP dan pelanggan menjadi lebih transparan. Pelanggan dapat dengan mudah melihat apa yang mereka dapatkan dan apa yang bisa mereka harapkan dari layanan tersebut.
  • Standar Industri: SLA juga berfungsi sebagai standar industri untuk layanan internet. Ini membantu memastikan bahwa semua ISP memberikan layanan yang berkualitas.

Apa yang Tercakup dalam Service Level Agreement?

Isi dari SLA dapat bervariasi tergantung pada ISP dan jenis layanan yang ditawarkan. Namun, umumnya SLA mencakup hal-hal berikut:

  • Ketersediaan Layanan: Persentase waktu layanan internet yang dijamin akan tersedia tanpa gangguan.
  • Kecepatan: Batas bawah kecepatan internet yang akan diberikan.
  • Waktu Respons: Waktu yang dibutuhkan ISP untuk merespons permintaan bantuan atau pelaporan gangguan.
  • Prosedur Penanganan Gangguan: Langkah-langkah yang akan diambil oleh ISP jika terjadi gangguan pada layanan internet.
  • Kompensasi: Tindakan kompensasi yang akan diberikan oleh ISP kepada pelanggan jika terjadi pelanggaran SLA.

Contoh Service Level Agreement

Misalnya, dalam sebuah SLA, ISP menjanjikan ketersediaan layanan internet sebesar 99,9% dalam satu bulan. Jika dalam satu bulan tersebut terjadi gangguan yang menyebabkan layanan internet tidak tersedia selama lebih dari 0,1% dari total waktu, maka ISP wajib memberikan kompensasi kepada pelanggan, misalnya berupa diskon biaya bulanan.
Perhitungan Dasar:

  • Total jam dalam sebulan: Anggaplah satu bulan memiliki 30 hari. Jadi, total jam dalam sebulan adalah 30 hari x 24 jam/hari = 720 jam.
  • Waktu down yang diizinkan: Jika SLA adalah 99,9%, maka waktu down yang diizinkan adalah 0,1% dari total waktu. Jadi, 0,1% x 720 jam = 0,72 jam atau sekitar 43 menit.

Perhitungan mengenai persen SLA dalam setahun pada hari kerja.

Perhitungan Dasar:

  • Total waktu layanan yang tersedia (jumlah jam kerja dalam setahun)

           9 jam x 5 Hari Kerja x 52 minggu = 2340 jam

  • Total waktu downtime

           Total waktu downtime = 154 jam

  • Service Availability = (Total waktu layanan yang tersedia- Total downtime) / Total waktu layanan yang tersedia x 100%
  • Service Availability = (2340-154)/ 2340 x 100% = 93.41%

ketersediaan layanan internet selama setahun harus terpenihi sebesar 93.41%

Tips Memilih Internet Service Provider dengan Service Level Agreement yang Baik

Saat memilih ISP, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Baca SLA dengan Cermat: Pastikan Anda memahami semua poin yang tercantum dalam SLA sebelum menandatangani kontrak.
  • Bandingkan SLA: Bandingkan SLA dari beberapa ISP untuk menemukan yang paling menguntungkan bagi Anda.
  • Tanyakan Pertanyaan: Jangan ragu untuk bertanya kepada ISP jika ada hal yang tidak Anda mengerti tentang SLA.
  • Prioritaskan Kualitas: Pilih ISP yang memiliki reputasi baik dalam hal kualitas layanan dan kepuasan pelanggan.
Pelanggan deal terhadap Service Level Agreement yang ditawarkan

Tantangan dalam Penerapan Service Level Agreement

SLA, sebagai sebuah perjanjian hukum, memberikan kerangka kerja yang jelas mengenai kualitas layanan yang akan diterima oleh konsumen. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua gangguan layanan dapat dihindari oleh ISP. Faktor-faktor eksternal seperti bencana alam atau kondisi cuaca ekstrem dapat menyebabkan gangguan yang tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, konsumen perlu memahami klausul pengecualian dalam SLA untuk memiliki ekspektasi yang realistis dan menghindari kesalahpahaman.

Dadu kotak bertuliskan Service Level Agreement
Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *