Responsif vs Non Responsif: Mobile Friendly Website

Responsif vs Non Responsif Mobile Friendly Website

Di era digital saat ini, pengguna internet tidak lagi hanya mengakses web melalui komputer, tetapi juga dari smartphone, tablet, hingga smart TV. Hal ini membuat kebutuhan akan website yang responsif dan mobile friendly menjadi sangat penting, terutama dalam dunia pendidikan dan bisnis digital.

Mahasiswa, dosen, dan pengembang di lingkungan Telkom University Jakarta harus memahami perbedaan antara website responsif dan non-responsif, serta mengapa desain mobile-friendly bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.

Apa Itu Website Responsif?

Website responsif adalah desain web yang dapat menyesuaikan tampilannya secara otomatis berdasarkan ukuran layar perangkat yang digunakan oleh pengguna.

Contoh Perilaku Website Responsif:

  • Teks menyesuaikan ukuran layar

  • Menu berubah menjadi tombol hamburger di layar kecil

  • Gambar menyusut atau menyesuaikan proporsi

  • Elemen tidak bertabrakan meski dibuka di ponsel

Bahasa yang Digunakan:

  • HTML untuk struktur

  • CSS (Media Queries) untuk menyesuaikan tampilan

Apa Itu Website Non-Responsif?

Website non-responsif adalah website yang memiliki tampilan tetap, tidak peduli ukuran layar atau perangkat pengguna. Biasanya, website ini dirancang hanya untuk tampilan desktop.

Dampak Website Non-Responsif:

  • Pengguna harus zoom in/out saat membuka dari smartphone

  • Teks dan tombol terlalu kecil

  • Navigasi sulit

  • Pengalaman pengguna (UX) menjadi buruk

  • Tingkat bounce rate tinggi (pengunjung langsung keluar)

Perbandingan Responsif vs Non-Responsif

Pentingnya Mobile Friendly Website megenai Responsif vs Non Responsif

Mengapa Mobile-Friendly Itu Penting?

1. Mayoritas Akses dari Mobile

Lebih dari 60% pengguna internet di Indonesia mengakses web melalui ponsel. Jika website kamu tidak nyaman diakses dari perangkat mobile, maka kamu kehilangan lebih dari setengah pengunjung potensial.

2. Google Prioritaskan Mobile-First

Sejak 2019, Google menggunakan mobile-first indexing, artinya versi mobile dari situsmu akan dijadikan acuan utama dalam peringkat pencarian.

3. Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik

Website yang mobile-friendly memberikan pengalaman yang cepat, nyaman, dan intuitif, meningkatkan kemungkinan pengguna akan kembali mengunjungi situsmu.

4. Kredibilitas dan Profesionalisme

Website yang tidak responsif membuat kesan tidak profesional, sementara tampilan yang rapi di semua perangkat menunjukkan perhatian terhadap pengguna.

Relevansi untuk Mahasiswa Telkom University Jakarta

Bagi mahasiswa Telkom University Jakarta, baik dari jurusan Informatika, DKV, Bisnis Digital, maupun Ilmu Komunikasi:

  • Mahasiswa Informatika: harus menerapkan desain responsif dalam setiap proyek web

  • Mahasiswa DKV: penting memahami UI/UX lintas perangkat

  • Mahasiswa Bisnis Digital: wajib mempertimbangkan konversi pengguna dari mobile

  • Mahasiswa Komunikasi: perlu mengoptimalkan pesan yang tersampaikan dengan baik di berbagai perangkat

Bagaimana Cara Membuat Website Responsif?

1. Gunakan Media Queries di CSS

Website Responsif Gunakan Media Queries di CSS

2. Gunakan Persentase atau vw/vh Alih-alih px

Website Responsif Gunakan Persentase atau vw/vh Alih-alih px

3. Gunakan Framework Responsif (opsional)

Seperti:

4. Gunakan Meta Tag Viewport

Tambahkan di dalam <head> HTML:

Website Responsif Gunakan Meta Tag Viewport

Website responsif bukan sekadar tren, melainkan standar industri dalam pengembangan web modern. Dengan mengutamakan mobile-friendly design, kamu akan meningkatkan:

  • Kepuasan pengguna

  • Peringkat di mesin pencari

  • Reputasi profesionalmu sebagai developer atau kreator konten

Mahasiswa dan civitas akademika Telkom University Jakarta disarankan untuk menjadikan desain responsif sebagai bagian tak terpisahkan dari setiap proyek digital yang dikembangkan, baik untuk tugas kuliah, startup, maupun portofolio pribadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *