Bootstrap Framework CSS Paling Populer dalam Pengembangan Web

Bootstrap Framework CSS Paling Populer dalam Pengembangan Web

Bootstrap Framework CSS Paling Populer dalam Pengembangan Web

Pengembang web dapat memanfaatkan kerangka Bootstrap CSS, HTML, dan JavaScript untuk meningkatkan tampilan dan nuansa visual di situs web Anda. Terdapat 1,98 miliar website di internet per 5 Januari 2024, menurut data Website Rating. Statistik ini menunjukkan seberapa cepat situs web dikembangkan. Oleh karena itu, membuat situs web yang responsif dan ramah pengguna sangatlah penting dalam lautan situs web, dan salah satu alat tersebut adalah Bootstrap.

Apa Itu Bootstrap

bootstrap

Kerangka kerja pemrograman front-end yang populer untuk membuat situs web yang mengutamakan seluler dan responsif disebut Bootstraps. Untuk menyederhanakan proses pembuatan situs web, Bootstraps menawarkan berbagai rutinitas Javascript dan kelas CSS. Dasar dari kerangka ini adalah HTML, CSS, dan JavaScript. Menggabungkan HTML untuk struktur, CSS untuk gaya dan tata letak, dan JavaScript untuk interaktivitas, komponen fundamental dibangun. jQuery, perpustakaan JavaScript terkenal, digunakan dengan Bootstraps untuk mengelola animasi dan interaksi. 

Dengan bantuan perpustakaan templat CSS dan JavaScript yang telah dibuat sebelumnya untuk elemen UI, pengembang dapat menggunakan Bootstraps untuk menyederhanakan pengembangan web dan menghindari keharusan memulai dari awal saat menulis kode CSS.

Sejarah Bootstrap

sejarah bootstrap

Twitter Blueprint adalah nama awal untuk Bootstraps sejak Mark Otto dan Jacob Thornton pertama kali mengembangkannya di Twitter pada saat itu. Tujuan awalnya adalah untuk menjaga keseragaman alat internal Twitter. Tim Twitter telah menggunakan sejumlah perpustakaan untuk membangun antarmuka Twitter (GUI) sebelum Bootstraps. Namun karena sifatnya yang tidak konsisten, mempertahankan kode tersebut menjadi sebuah tantangan.

Mark Otto dan sekelompok kecil pemrogram mulai mengembangkan alat internal yang dikenal sebagai Twitter Blueprint berdasarkan masalah ini. Kemudian, pada 19 Agustus 2011, Twitter Blueprint berganti nama menjadi Bootstraps dan tersedia sebagai proyek sumber terbuka.

Tutorial Menggunakan Bootstrap

tutorial bootstrap
  1. Include file CSS dan JavaScript Bootstraps, Anda dapat menambahkan file CSS dan JavaScript Bootstraps ke halaman web dengan menambahkan tag link dan script pada head HTML.
  2. Buat struktur HTML: Buat struktur HTML untuk halaman web menggunakan elemen HTML seperti div, header, footer, dan lainnya.
  3. Tambahkan class Bootstraps, Tambahkan class Bootstraps ke elemen HTML untuk mengubah tampilannya. Misalnya, class “container” dapat digunakan untuk membatasi lebar konten.
  4. Gunakan komponen UI Bootstraps, Bootstraps menyediakan berbagai komponen UI seperti navbar, jumbotron, modal, dan lainnya. Tambahkan komponen-komponen ini ke halaman web dengan menambahkan class yang sesuai.
  5. Buat responsif: Bootstraps. dirancang untuk responsif, artinya halaman web akan tampil dengan baik di perangkat berukuran berbeda.
  6. Sesuaikan dengan kebutuhan, Anda dapat menyesuaikan halaman web dengan menambahkan CSS tambahan, memodifikasi class Bootstraps, atau menambahkan JavaScript. 

Ada juga cara lain menggunakan Bootstraps, yakni: 

– Membuat tabel dengan menggunakan class “table” 

– Mengatur tampilan gambar dengan class “img-responsive”, “img-rounded”, “img-circle”, dan “img-thumbnail”. 

– Membuat panel menggunakan class “panel”. 

– Membuat tombol dengan class “btn”. 

– Membuat alert atau pesan peringatan dengan class “alert”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *